(PUISI) Kesabaran
Gubung bambu istana
baginya,
Perut yang selalu
bernyanyi dalam hidupnya,
Walau pahit telan
untuk manis,
Bersyukur kunci agar
tak menangis,
Melangkah kaki ini
hingga membentuk garis pecahan,
Duri-duri selalu
menghadang raga,
Wajah menahan kesakitan,
Menyebut namaNya
dalam jiwa,
Hati berkata : “
lahaulawalquwata illabillahil alihiladzim,”
0 komentar