(CERPEN) Asal Usul Bagau Makan Ikan
Ini adalah kisah awal mula
mengapa bangau makan ikan. Pada awalnya dahulu bangau memakam rumput, namun
semua berubah karena suatu kejadian.
Cerita ini diawali pada zaman
dahulu hiduplah induk bangau beserta kelima ekor anaknya. suatu ketika induk
bangau mengajak anaknya untuk mencari makan di hutan. sesampai di hutan
anak-anak bangau berpencar mencari makan.
Anak bungsu bangau terlihat
sedang asyik memakan rumput. tiba-tiba datanglah dari kejauhan seekor kancil
yang berlari karena ketakutan. karena tergesa-gesa kancil tersebut tak sengaja
menginjak anak bungsu bangau hingga mati seketika. kancil pun terus berlari
namun meninggalkan jejak kaki di TKP.
Siang hari di saat induk bangau
akan pulang, alangkah terkejutnya ia ketika mengetahui anak bungsunya hilang.
setelah dicari induk bangau, induk bangau merasa terpukul melihat keadaan anak
bungsunya telah tak bernyawa. karena adanya jejak kaki kancil, induk bangau
yakin bahwa kancillah pelaku di balik kematian anaknya.
Induk bangau yang tak terima atas
kematian anaknya. maka induk bangau berinisiatif untuk melaporkan kancil pada
raja hutan yang tak lain adalah singa. sesampai di istana raja singa, induk
bangau menceritakan kejadian yang menimpa anaknya. Tanpa basa basi raja singa
memerintahkan pengawalnya untuk memanggil kacil.
Tak lama kemudian datanglah
utusan kepada kancil, karena kancil tahu akan kesalahannya. Maka kancil pun
bergegas memenuhi panggilan sang raja. Sampailah kancil di kediaman sang raja.
Raja pun bertanya pada si kancil, “kancil apa benar kau yang telah menginjak
anak bungsu bangau hingga mati”.
Jawab si kancil dengan rasa
bersalah “benar yang mulia, namun itu semua bukan sepenuhnya kesalahan saya”.
Dengan nada bimbang raja bertanya
“apa maksudmu semua itu bukan kesalahanmu”.
Kancil menjelaskan kepada sang
raja, “begini yang mulia saya berlali pontang-panting karena saya takut akan
jaring laba-laba yang hendak menangkap saya, oleh karena itu saya meminta
keadilan yang mulia raja”.
Kemudian raja berpikir dan
mengutus pengawalnya untuk memanggil si laba-laba.
Sesaat setelah itu datanglah
laba-laba memenuhi panggilan sang raja. Laba-laba bertanya apa maksud utusan
raja memanggilnya. Raja pun menjelaskan apa yang telah menimpa anak bungsu
bangau, merupa kesalahan si laba-laba. kemudian laba-laba mengelak dan berkata
“yang mulia itu bukanlah kesalahan saya!, sebenarnya tujuan saya memasang
jaring disebabkan saya pusing melihat capung mondar-mandir karena saya kesal
hingga hendak ingin menangkapnya. raja pun berpikir kalau kejadian ini terjadi
juga akibat perbuatan capung. Maka pergilah utusan raja memanggil capung. hal
ini membuat capung terkejut dan segera menuju istana.
Raja pun menjelaskan hal yang
sama prihal kematian anak bungsu bangau, semua itu ada kaitannya dengan si
capung. capung menjelaskan sebab kenapa ia terbang mondar–mandir dikarenakan
tawa katak, hingga membuat ia bingung dan mencari apa yang ditertawakan si
katak. Raja kemudian kembali mengutus utusannya untuk memanggil sang katak.
Setelah katak sampai di istana.
Raja pun menjelaskan apa yang telah terjadi dan menanyakan apa yang menyebabkan
katak tertawa hingga berujung pada kematian anak bungsu bangau. katakpun
tersenyum dan menjawab pertanyaan sang raja “saya tertawa karena tak tahan
melihat siput sudah lambat, kecil bawa rumahnya kesana kemari. Raja kemudian
memanggil siput yang munkin adalah pelaku kejadian tersebut. Pergilah utusan
raja memanggil si siput.
Tiga hari pun telah berlalu sang
siput belum juga datang, kesokkan harinya datanglah siput dengan raut wajah
terengah-engah kelelahan. Raja bertanya dengan nada marah “siput utusanku
memanggilmu 4 hari yang lalu, kenapa baru kau datang sekarang. Apa kau tak
menghargaiku sebagai raja.”
Siput pun berkata “maaf yang
mulia bukannya hamba tak menghargai yang mulia namun apa daya itu sudah menjadi
takdir hamba berjalan lambat”
Katak pun menyaut sambil
tersenyum dan berkata “makannya tahu diri kecil tinggalin tuh rumah jangan
dibawa-bawa Cuma menambah beban.
Raja pun berkata “diam kau katak
bukan saatnya bercanda.”
Dengan nada rendah siput bertanya
pada sang raja kenapa ia dipanggil. Raja pun menjawab dan menjelaskan apa yang
telah terjadi kepada si siput. siput pun bertanya kembali dan berkata “lantas
apa yang menjadi kesalahan saya yang mulia”.
Raja pun berkata “karena kau
memabawa rumahmu kesana kemari hingga mengundang tawa si katak berujung pada
kematian anak bungsu bangau”.
Siput pun mengelak bahwa itu
bukan kesalahannya dengan berkata “bagaimana saya tak membawa rumah saya
sebenarnya saya khawatir takut rumah saya dibakar oleh kunang-kunang”.
Untuk kesekian kalinya raja pun
mengutus utusannya untuk memanggil sang kunang-kunang. Sesampai kunang-kunang
di kediamanan sang raja. Raja pun langsung menjelaskan yang terjadi dan
menanyakan kenapa kunang-kunang ingin membakar rumah si siput. kunang-kunang
mengelak ia tak pernah ingin membakar rumah sisiput.
“lantas kenapa engkau berkeliling
dengan cahaya yang mencolok seperti itu” Tanya sang raja kepada kunang-kunang.
Kunang–kunang menjawab “maaf yang
mulia saya keliling dikarenakan saya sedang patroli disababkan kepiting
menggali lubang di sembarang tempat”.
Raja pun menyimpulkan bahwa
kepiting juga terlibat dalam kematian anak bungsu bangau. kemudian dipanggillah
kepiting perihal keterlibatannya dalam kematian anak bungsu bangau.
Datanglah kepiting ke istana
memenuhi panggilan sang raja. Raja pun menceritakan semua yang terjadi kepada
kepiting. “Nah kepiting sekarang apa alasanmu mengelak jelaskanlah sekarang”.
kepiting pun menjelaskan kenapa ia menggali lubang di sembarang tempat.
Disebabkan kepiting merasa risih mencium bau tak sedap udang yang menaruh
kotoran di atas kepalanya. Raja berkata “ini semua karena udang, panggil udang
sekarang”. pergilah utusan memanggil udang.
Saat udang datang semua hewan
yang ada dalam istana risih mencium bau tak sedap yang dikeluarkan oleh udang.
raja pun menanyakan “hey udang kenapa kau membawa kotoran di atas kepalamu
hingga pada akhirnya anak bangau mati akibat ulahmu”.
Udang pun menjawab “maaf yang
mulia semua itu karena saya masih ingin hidup”.
“Maksudmu apa?” Tanya sang raja.
Udang pun menjawab “maksud saya
menaruh kotoran di atas kepala agar ikan tak bernafsu memakan saya”.
Raja dengan nafas lemah berkata
“jadi ini semua salah ikan, panggil ikan tuk segera menghadapku”.
Beberapa saat kemudian datalah
ikan ke istana raja. nampak raja kelelahan saat menjelaskan apa yang terjadi
pada pada anak bungsu bangau. “apa alasanmu sekarang” kata sang raja.
Ikan pun berkata “alasan saya
yang mulia ingin memakan udang saya ingin menikmati hidup sebelum saya dimakan
oleh manusia”. Raja pun berpikir sejenak mana mungkin aku akan mengutus utusan
ku untuk memanggi manusia. dengan berfikir matang-matang alasan ikanlah yang
tak bisa diterima sang raja. akhirnya sang raja memutuskan bahwa ikanlah
tersangka atas kematian anak bungsu si bangau. Untuk itu bangau diizinkan
membalas kematian anaknya dengan cara memakan ikan.
Inilah awal kisah cerita mengapa
bangau memakan ikan.
Cerpen Karangan: Liliq Aslikah
Facebook: Youlove Lily Chubby
0 komentar